Namun sementara ini, Smartfren baru akan memakai kanal 35 Mhz saja, sehingga kecepatan maksimalnya lebih rendah. Sedangkan 5 Mhz sisanya, masih dipakai untuk menangani pelanggan CDMA. Lebih detailnya seperti berikut, carrier aggregation Smartfren menggunakan dua frekuensi berbeda, yaitu 2.300 MHz dan 850 Mhz. Kedua frekuensi tersebut kemudian dibagi menjadi tiga kanal. Rencananya, untuk kanal pertama dan kedua dialokasikan kapasitas sebesar 20 Mhz dan 10 Mhz, dengan teknologi TDD. Sedangkan kanal ketiga dialokasikan kapasitas sebesar 10 Mhz dengan teknologi FDD.
Bila seluruh kanal dengan total 40 MHz itu dipakai, maka secara teori kecepatan internet yang bisa dirasakan pelanggan adalah up to 214 Mbps. Namun untuk saat ini Smartfren baru memakai kanal sebesar 35 Mhz saja, sehingga kecepatannya hanya bisa mencapai 188 Mbps.
Smartfren belum mau berbicara kapan sisa kanal itu (5 MHz) bisa disematkan sebagai pendongkrak kapasitas internet 4G LTE mereka, kemungkinan menunggu sekitar 11 juta pelanggan CDMA Smartfren migrasi dari kanal itu lebih dulu.
Carrier aggregation yang dirilis Smartfren nantinya cuma bisa dinikmati ponsel dengan chip yang mendukung. Rata-rata chip tersebut disematkan pada ponsel high end seperti Samsung Galaxy Note 5.
Minimal chip ponsel mesti mendukung spesifikasi 4G LTE Cat 9. Tanpa dukungan tersebut, maka pengguna cuma akan merasakan kecepatan internet sesuai spesifikasi ponsel, tak lebih ngebut dari biasanya.
EmoticonEmoticon